Tips mengatur keuangan bagi freelancer
Tips mengatur keuangan bagi freelancer |
Menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas memiliki waktu maupun tempat kerja yang lebih fleksibel. Meski begitu, freelance memiliki pendapatan tak tetap dan risiko kehilangan pendapatan yang juga cukup tinggi, sehingga harus punya perencanaan keuangan yang baik.
Pekerja lepas bisa dari beragam profesi, mulai dari influencer di media sosial, seniman, dokter, konsultan, hingga atlet.
Sebagai pekerja lepas, mereka tidak akan mendapatkan tunjangan asuransi kesehatan, tunjangan hari raya, dan juga tunjangan pensiun. Sedangkan pengeluaran pasti ada, tetapi pemasukan yang tidak stabil membuat pekerja lepas harus dapat mengatur pendapatan yang diperoleh.
Karena memiliki pendapatan yang tidak menentu, maka wajib bagi para freelancer memiliki kemampuan mengatur keuangan yang baik agar semua kebutuhan dapat terpenuhi.
Melakukan pencatatan pengeluaran, membuat prioritas keuangan, dan memiliki buku pencatatan keuangan dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang
perencanaan keuangan bisa diartikan sebagai proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terintegrasi dan terencana.
Tujuan finansial tersebut dapat berupa dana untuk dana membeli rumah, dana beribadah haji, dana pendidikan anak, dana pensiun, dan lainnya.
Lantas, apa saja tips perencanaan keuangan yang ideal bagi para pekerja lepas? Berikut ini adalah tipsnya.
1. Dana darurat aman
Meski kerap mendapatkan penghasilan besar, seorang pekerja freelance tetap memiliki potensi risiko kehilangan pendapatan.
Karena itu, hal paling utama yang harus dilakukan oleh setiap freelancer adalah menyediakan dana darurat lebih besar di bandingkan seorang karyawan yang mendapat penghasilan tetap per bulan.
Bagi pekerja lepas dengan status lajang, wajib menyediakan enam kali pengeluaran bulanan. Sementara itu, bagi freelancer yang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, sebaiknya sediakan dana darurat 12 kali pengeluaran bulanan.
2. Usahakan pengeluaran tetap
Karena pendapatan sebagai pekeraja tidak tetap tak menentu, maka pengeluaran yang dilakukan harus bersifat tetap.
Hindari pengeluaran besar yang sebenarnya bukan bersifat kebutuhan utama, pastikan pengeluaran stabil setiap bulannya.
Untuk itu, setiap freelancer harus melakukan pencatatan pengeluaran bulanan maupun tahunan dengan rincian sebagai berikut:
Pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan dan minum, hingga kebutuhan operasional rumah sehari-hari.
Pengeluaran wajib, misalnya membayar pajak dan utang.
Pengeluaran untuk proteksi seperti pembayaran premi asuransi.
Pengeluaran untuk memenuhi tujuan finansial seperti investasi jangka panjang dan pendek.
Pengeluaran yang bersifat keinginan seperti pengeluaran untuk gaya hidup, hobi, traveling, layanan streaming, dan lainnya.
Semakin detail melakukan pencatatan pengeluaran, maka semakin baik pula mengetahui posisi keuangan saat ini.
Dengan mengetahui pengeluaran rutin per bulan, maka pekerja tidak tetap bisa memproyeksikan target penghasilan untuk setiap bulan atau tahun.
3. Disiplin lakukan penghitungan pajak
Karena pekerja tidak tetap bukan berstatus pegawai sebuah perusahaan, maka harus mencatat seluruh pendapatan yang diterima selama setahun.
Berikut ini contoh menghitung pajak untuk perorangan:
Misalnya, seorang pekerja lepas di konsultan hukum yang berstatus lajang berpenghasilan rata-rata Rp16 juta per bulan atau Rp200 juta per tahun.
Jika Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN) adalah 50%, dan PTKP TK/0 sebesar Rp54 juta, maka penghasilan kena pajaknya adalah:
Penghasilan Neto: Penghasilan setahun x 50%
(Rp200 juta x 50% = Rp100 juta)
Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Netto – PTKP
(Rp100 juta – Rp54 juta = Rp46 juta)
Dengan begitu, PPh 21 yang harus dibayar setahun adalah Rp46 juta x 5% = Rp2,3 juta.m
4. Miliki jaminan kesehatan
Data dari Global Medical Trends Survey Reports yang dipublikasikan Willis Tower Watson mengumumkan bahwa proyeksi kenaikan tren biaya medis di Indonesia akan meningkat 12% (gross) di tahun 2021.
Dengan kondisi tersebut, sangat berisiko bila kita semua tidak memiliki jaminan kesehatan. Sebab, kita bisa kehilangan uang yang besar saat harus menjalani proses rawat jalan, rawat inap, atau operasi.
Karena itu, sebagai pekerja lepas tentu saja Anda harus melindungi diri secara mandiri dengan memiliki asuransi kesehatan.
Selain asuransi kesehatan swasta, tentu saja Anda harus memiliki BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan swasta. Sebab, kedua jaminan kesehatan ini memiliki fungsi yang saling mengisi.
5. Berinvestasi di insrumen yang memberi imbal hasil tetap
Asuransi dulu atau investasi? Dua instrumen keuangan ini jadi salah satu cara untuk mengatur keuangan.
Setelah melengkapi diri dengan proteksi diri berupa asuransi kesehatan, maka hal lain yang harus dilakukan para pekerja freelance adalah berinvestasi.
Berdasarkan imbal hasilnya, investasi dibedakan menjadi dua, yaitu yang bisa memberikan pendapatan tetap berupa pembayaran imbal hasil pasti atau bunga rutin per bulan, dan instrumen pertumbuhan yang tak memberikan bunga tapi memberikan capital gain ketika dijual lagi.
Instrumen pendapatan tetap seperti deposito atau surat berharga negara maupun korporasi, sangat berguna untuk menjaga kesehatan arus kas bulanan pekerja paruh waktu.
Karena bunga yang dibayarkan dari instrumen itu akan menjadi pendapatan pasif yang tentunya menambah jumlah pemasukan per bulan.
Sedangkan instrumen pertumbuhan seperti reksa dana, saham, atau logam mulia, sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan finansial pekerja tidak tetap dalam jangka pendek, menengah, atau panjang.
Misalnya, membeli rumah, mempersiapkan kebutuhan lahiran anak, menyelenggarakan pesta pernikahan, menyiapkan biaya pendidikan anak, hingga menyediakan dana pensiun.
Para pekerja tidak tetap sebaiknya menulis tujuan-tujuan keuangan dalam jangka pendek hingga panjang dengan rinci. Barulah setelah itu dapat menentukan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.
Demikian tips singkat mengatur keuangan bagi para pekerja lepas agar finansial tetap terlindungi.
Posting Komentar untuk "Tips mengatur keuangan bagi freelancer"